Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Rangkaian Kapasitor Bank, Fungsi dan Jenisnya

Bengkel Tv - Istilah kapasitor bank sering muncul dalam dunia industri maupun penggunaan sehari-hari di rumah. Kapasitor ini memiliki berbagai fungsi dalam kaitannya dengan daya listrik untuk instalasi tertentu. Perbedaan kapasitor bank pada dunia industri dan rumah tangga terletak pada kapasitas dayanya, dimana kapasitas untuk skala rumah tentu lebih kecil dibandingkan skala industri.

Pengertian Rangkaian Kapasitor Bank

Seperti yang telah dijelaskan di awal artikel, rangkaian kapasitor bank adalah susunan beberapa kapasitor yang dihubungkan baik secara seri maupun paralel. Tujuan dari menyusun beberapa kapasitor ini adalah untuk mendapatkan kenaikan kapasitas daya atau untuk keperluan lain sesuai dengan sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh kapasitor.

Pada instalasi listrik AC, kapasitor bank digunakan untuk mengatasi kerugian faktor daya yang muncul pada arus listrik AC. Sedangkan pada sirkuit arus DC, penggunaan kapasitor bank umumnya digunakan untuk meredam gangguan dari gelombang AC yang mungkin muncul pada arus listrik DC.

Riak gelombang pada arus listrik DC biasanya terjadi pada sistem catu daya yang sumber arus DC-nya berasal dari sistem adaptor. Saat proses konversi arus AC menjadi DC oleh sirkuit adaptor, sering menghasilkan riak gelombang AC pada tegangan output.

Fungsi Kapasitor Bank

Fungsi Kapasitor bank digunakan untuk menyeimbangkan muatan induktif dalam jaringan listrik. Fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki faktor daya jaringan, mengurangi kerugian, menetralkan tegangan yang turun dan meningkatkan stabilitas tegangan. Ada juga beberapa fungsi lain seperti mengatasi kerugian faktor daya pada arus AC dan meredam gangguan dari riak gelombang AC pada arus DC. Ada beberapa fungsi kapasitor bank lainnya:

1. Menekan biaya listrik

Menggunakan kapasitor bank dapat menurunkan biaya listrik. Angka penghematan tergantung pada peralatan elektronik atau kelistrikan yang digunakan di rumah atau tempat industri.

2. Memperpanjang masa pakai peralatan elektronik

Dengan menggunakan kapasitor bank, peralatan elektronik tidak akan cepat rusak. Hal ini karena daya listrik yang digunakan oleh peralatan tersebut menjadi stabil dengan bantuan kapasitor bank. Arus listrik yang naik turun atau tidak stabil dapat merusak peralatan elektronik secara cepat.

3. Memaksimumkan daya yang terpasang

Dengan menggunakan kapasitor bank, aliran listrik menjadi lancar dan tidak ada daya yang terbuang sia-sia. Misalnya, jika Anda memiliki lampu dengan daya 5 watt, maka daya yang digunakan akan tetap 5 watt.

4. Melindungi kabel instalasi dari Overload (beban berlebihan)

Fungsi lain dari kapasitor bank adalah melindungi kabel instalasi dari beban berlebihan. Kabel yang tidak terbebani tidak akan mengalami panas berlebihan pada instalasi listrik di rumah atau tempat industri. Salah satu cara untuk mengetahui apakah instalasi listrik Anda mengalami beban berlebihan adalah dengan menyentuh dinding yang dekat dengan instalasi listrik. Jika panas, maka instalasi listrik mengalami beban berlebihan.

5. Listrik tidak mudah menurun

Dengan menggunakan kapasitor bank, instalasi listrik tidak mudah mengalami penurunan saat digunakan dengan beban maksimum. Setelah mengetahui fungsi kapasitor bank di atas, Anda mungkin tertarik untuk mencobanya. Kapasitor bank dianggap dapat menghemat listrik, namun sebenarnya ada beberapa cara lain untuk menghemat listrik tanpa menggunakan kapasitor bank.


Jenis kapasitor bank

Beradasarkan letak dan keberadaan fuse atau sekering yang ada pada rangkaiannya, kapasitor bank dapat dikelompokkan menjadi 3 macam :

1. Jenis Fuse Eksternal

Pada jenis ini, setiap fuse terhubung ke sirkuit kapasitor bank secara eksternal atau di luar rangkaian. Keuntungan dari jenis ini adalah melindungi kapasitor bank dari kerusakan akibat adanya lonjakan listrik atau suhu yang terjadi pada rangkaian saat beroperasi.

2. Jenis Fuse Internal

Berbeda dengan jenis eksternal, jenis kapasitor bank internal memasukkan fuse ke dalam casing atau pembungkus rangkaian kapasitor. Sehingga bentuk dari jenis kapasitor ini terlihat lebih kompak. Namun, kelemahannya adalah kurang baik dalam memberikan perlindungan terhadap bahaya lonjakan arus listrik pada kapasitor. Oleh karena itu, jenis kapasitor bank ini umumnya digunakan pada instalasi yang lebih kecil, seperti di perumahan, perkantoran atau lingkungan kampus.

3. Jenis tanpa Fuse

Karena tidak memiliki sirkuit fuse atau pengaman, jenis ini tidak cocok digunakan untuk instalasi yang menangani arus listrik besar. Biasanya digunakan untuk pemakaian dengan arus yang kecil, seperti di skala rumah tangga. Kelebihan dari kapasitor bank tanpa fuse adalah mudah dalam perawatan saat melakukan pergantian unit kapasitor.

Cara Kerja Kapasitor Bank

Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja kapasitor bank, kenali terlebih dahulu hal-hal dasar dalam ilmu kelistrikan. Salah satunya adalah istilah power factor atau nilai perbandingan antara daya aktif dengan daya tampak atau semu.

Salah satu kegunaan kapasitor bank adalah untuk memperbaiki power factor ini. Lalu, apa pengertian daya aktif, daya tampak, dan power factor itu sendiri? Ini penjelasannya!

Daya tampak adalah hasil energi listrik dari generator listrik yang diukur dengan satuan Volt-Ampere (VA), sementara itu daya aktif adalah energi listrik sebenarnya dengan satuan Watt. Biasanya daya tampak selalu lebih besar dari daya aktif jika dihitung dengan teori yang benar, yang artinya ada selisih antara penggunaan daya yang sebenarnya dengan energi listrik yang dihasilkan.

Daya listrik yang tampak sebenarnya adalah arus balik yang muncul dari alat-alat yang dapat menimbulkan elektromagnet dan memberikan beban. Beban peralatan listrik juga terdiri dari beberapa jenis. 

Jenis pertama adalah beban induktif (L) seperti freezer, kulkas, kipas angin, compressor AC, dan motor listrik. Jenis kedua adalah resistif (R) seperti setrika listrik dan lampu pijar. Sedangkan jenis ketiga adalah kapasitif (C) yaitu kapasitor itu sendiri.

Semua beban yang terhubung dengan jenis beban induktif pada arus AC bolak-balik akan menyebabkan lagging. Lagging adalah arus yang tertinggal terhadap tegangan. Sayangnya, kebanyakan beban listrik ini adalah jenis induktif.

Untuk mengatasi masalah ini, kapasitor bank bekerja dengan memperbaiki faktor daya pada jaringan instalasi listrik. Caranya adalah dengan menyeimbangkan beban kapasitif dan induktif.


Demikian uraian mengenai Pengertian Rangkaian Kapasitor Bank, Fungsi dan Jenisnya, semoga ulasan secara lengkap di atas bisa menambah wawasan kalian ya. Terima kasih


Posting Komentar untuk " Pengertian Rangkaian Kapasitor Bank, Fungsi dan Jenisnya"